Sabtu, 13 Desember 2014
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
Chapter 3
Hubungan Ekonomi Internasional
1.Seperti halnya hubungan politik, militer, kebudayaan, perdagangan dsb.
2. Bagi Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia dimana Indonesia dengan kondisi perekonomian terbuka memungkinkan hubungan ekonomi dengan luar Negeri. Hubungan tersebut dapat besifat bilateral ataupun Multilateral.
3. Hubungan ekonomi Internasional ini tentu saja dapat mempengaruhi kinerja perekonomian Nasional. Hubungan tersebut menyangkut transaksi barang dan jasa, modal, moneter, alat-alat pembayaran internasional dsb. Sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian dalam negeri.
4. seluruh kegiatan hubungan ekonomi internasional ini dan hubungannya dengan kondisi perekonomian dalam negeri tercatat dalam “ Balance of Payment” ( Neraca Pembayaran). Dengan cara pembukuan tertentu dan berorientasi kepada cara yang ditetapkan oleh IMF ( Internasional Monetary Fund ).
5. Dengan Kata lain melalui NeracaPembayaran dapat dianalisis hal-hal yang menyangkut eksport/import, transaksi jasa, nilai tukar, utang dan kewajiban melunasinya, deficit transaksi berjalan, cadangan devisa, Rasio perdaganang internasional serta kaitanya dengan DSR ( Debt Service Right ).
6. Oleh karena itu indicator Neraca Pembayaran dapat menilai bagaimana kinerja perekonomian nasional baik di segi produksi nasional , anggaran pemerintah, moneter dan alat-alat pembayaran internasional.
NERACA PEMBAYARAN (Balance of Payment)
Merupakan suatu daftar yang menjadi ikhtisar yang sistematis dari semua transaksi-transaksi ekonomi dengan luar Negeri selama jangka waktu tertentu biasanya satu tahun dalam betnuk satuan moneter baik rupiah maupun dalam dolar.
Setiap transaksi yang menambah devisa Negara akan dicatat dalam Neraca Pembayaran dengan tanda positif dan setiap transaksi yang mengurangi devisa Negara dicatat dengan tanda Negatif.
Isi dari Neraca Pembayaran terdiri dari :
Neraca Perdagangan Internasional yang memuat dkspor dan import baik barang migas maupun barang nonmigas.
Neraca Jasa memuat transaksi jasa dari barang migas maupun nonmigas.
Transaksi berjalan memuat jumlah antara Neraca Perdagangan Internasional dan Neraca Jasa jika surplus bertanda Positif dan jika deficit bertanda Negatif.
Biasanya untuk mengatasi apabila terjadi defisit maka untuk menutupi deficit ini kdang-kadang dipergunakan (SDR) / Special Drawing Right atau Hak Istimewa Khusus bagi Negara-negar anggota bank dunia untuk menarik sejumlah dolar dari bank dunia atau bank pembangunan Asia maupun dari IMF. Untuk menutupi defsit tadi antara neraca perdagangan Internasional dengan neraca Jasa.
Neraca Lalu Lintas Modal
Memuat lalu lintas modal Pemerintahan Netto ( selisih antara pinjaman dan pelunasan utang pokok ), lalu lintas modal swasta Netto atau lalu lintas modal lainnya selisih antara penerimaan modal asing (PMA) dengan pembayaran oleh BUMN.
Selisih yang belum diperhitungkan ( Error and Emission)
Neraca Lalu Lintas moneter yang memuat perubahan cadangan devisa ( konvertibel Money), emas, portofolio kekayaan Negara.
Neraca :
Dengan catatan tanda (+) berarti cadangan devisa berkurang dan tanda (-) berarti cadangan devisa bertambah.
Format Neraca Pembayaran Indonesia tahun x
(dalam Rp & $ )
Barang dan Jasa
Eksport (FOB) 22.885 milyar
Import (FOB) (14.242 milyar)
Surplus Neraca perdagangan 8.643 milyar
Jasa-jasa (6.512 milyar )
Transaksi berjalan 2.131 milyar )
SDR ( Special Drawing Right ) 62 milyar
Pemasukan Modal Pemeritah 2.684 milyar
Lalu Lintas Modal Lainnya Netto ( 361 milyar )
Pembayaran Utang Pokok (615 milyar )
Jumlah 1 s/d 5 3.901 milyar
Selisih Yang Belum Diperhitungkan (1.165 milyar )
Lalu Lintas Moneter (2.736 milyar )
Catatan :
3 & 5 merupakan lalu Lintas modal Pemerintah Netto.
4 merupakan Lalu Lintas Modal Swasta Netto
3, 4,dan 5 merupakan Lalu Lintas Modal
8 merupakan penyeimbang agar 6 & 7 selisihnya sama dengan 0
RASIO PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Menunjukan angka apakah Neraca Perdagangan lebih banyak didiminasi oleh ekspor/impor, dengan demikian koefisien angkanya berkisar antara 1 s/d -1 apabila positif > 0 didominasi oleh ekspor.
Besarnya variable yang dibandingkan adalah komoditi primer dan komoditi industry tetapi dapat juga antara komoditi migas dan komoditi nonmigas.
Rumus Rasio Perdagangan Internasional :
RPI =(X-M)/(X+M)
EFEK NILAI TUKAR PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Salah satu pengaruh kuat terhadap perekonimian dalam negeri adalah apa yang disebut Indikator Efek nilai tukar perdagangan luar Negeri yang dalam proses selanjutnya mempengaruhi Nilai Pendapatan Produk Bruto ( GDY ) sebagai derivasi (turunan) dari (PDB).
Efek Nilai Tukar Perdaganan Luar Negeri dapat dihitung melalui proses Indeks Nilai Tukar antara harga barang eksort dan barang import ( indeks harga perdagagangan besar ).
Harga ekspor dan impor terutama harga import akan mempengaruhi “Term Of Trade” (nilai tukar). Yang selanjutnya akan mempengaruhi kemampuan suatu Negara untuk mengimport berdasarkan nilai ekpor.
Efek Nilai Tukar Perdangan Luar Negeri, diperoleh dengan menyelesihkan antara kapasitas import dengan nilai eksport, yang selanjutnya mempengaruhi nilai GDY. Dengan perkataan lain, turunnya harga ekport akan berpengaruh juga terhadap Nilai PDB melalui proses Term Of Trade dan Efek Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri.
Dampak perdagangan Luar Negeri terhadap GDy sebagai defivasi PDB. Proses perhitungannya dapat dijelaskan sbb :
Langkah-langkah Proses perhitungan pengaruh Perdagangan Luar Negeri terhadap GDy
Menentukan Indeks Harga ekspor (PX) dan indeks harga Import (PM). Biasanya telah tersedia pada BPS. Dengan menggolongkannya kedalam indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), sedangkan harga-harga dalam Negeri digolongkan IHK.
PX = XB/KM X 100%
PM = MB/MK X 100 %
Menentukan Indeks Nilai Tukar ( Term Of Trade ) antara harga eksport dan harga import.
TT = PX/PM X 100%
Menentukan nilai Kapasitas Impor yaitu kemampuan mengimpor barang / jasa dari luar negeri berdasarkan Nilai Eksport.
Cn = XB/PM X 100%
Atau :
Cn = Xk/100 X TT
Menentukan Nilai Efek dari Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri.
Ent = Cn – Xk
Menentukan GDy
GDy = PDB – Ent
Contoh soal :
Eksport – Import menurut harga berlaku dan Konstan
Tahun 1983 dalam rupiah
NO URAIAN Tahun 1982 Tahun 1985
1 Ekspor Harga Berlaku 15.103 21.677
2 Ekspor Harga Konstan 1983 19.000 18.915
3 Impor Harga Berlaku 15.186 19.837
4 Impor Harga Konstan 1983 20.323 16.996
5 PDB Harga Konstan 1983 71.275 79.911
Berdasarkan angka-angka pada table diatas maka dapat dihitung Pengaruh Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Jawab :
Menentukan Indeks Harga ekspor (PX) dan indeks harga Import (PM)
PX = XB/KM X 100%
PM = MB/MK X 100 % 1982 = (15.186)/(20.323) x 100% = 74.7 %
1985 = (19.837)/(16.996) x 100% = 116,7%
Menentukan Indeks Nilai Tukar ( Term Of Trade ) antara harga eksport dan harga import.
TT = PX/PM X 100% 1982 = (79,5)/(74,7) x 100% = 106.4 %
1985 = (114,6)/(116,7) x 100% = 98,2%
Menentukan nilai Kapasitas Impor yaitu kemampuan mengimpor barang / jasa dari luar negeri berdasarkan Nilai Eksport.
Cn = XB/PM X 100% 1982 = (15.103)/(74,7) x 100% = 20.218
1985 = (15.186)/(116,7) x 100% = 18.570
Menentukan Nilai Efek dari Nilai Tukar Perdagangan Luar Negeri.
Ent = Cn – Xk 1982 = 20.218 – 19.000 = 1.218
1985 = 18.570 - 18.915 = - 345
Menentukan GDy
GDy = PDB – Ent 1982 = 71.275 + 1.218 = 72.493
1985 = 79.911 + (-345) = 79.566
TABEL
LANGKAH URAIAN TAHUN 1982 TAHUN 1985
1. a). memerlukan IHE (px)
b). memerlukan IHM (pm) 79,5
74,7 114,6
116,7
2. Menghitung Term Of Trade (kurs) 106,4 98,2
3. Menghitung Kapasitas Import (Cn) kemampuan suatu Negara untuk mengekspor berdasarkan nilai ekspor.
20.218
18.570
4. Menghitung Efek Nilai tukar Perdagangan Luar Negeri 1.218 -345
5. Menentukan Nilai GDy atas dasar Harga konstan th. 1983 72.493 79.566
Kesimpulan :
Harga ekpor yang relative rendah disbanding dengan harga Imort member dampak turunnya Term Of Trade (TT) yang pada akhirnya akan menurunkan GDy.
DEBT SERVICE RATIO (DSR)
Merupakan suatu indikator yang penting untuk kinerja Perekonomian Nasional karena DSR membandingkan nilai bunga + cicilan pokok utang Luar Negeri terhadap variable eksport bersih (netto) {eksport bruto – import migas }. Apabila DSR lebih besar dari 20% maka kinerja perekonomian nasional kurang baik.
Rumus Untuk mencari DSR adalah =
DT/Xnt
Tetapi pada saat ini penentuan DSR itu lebih spesifik sehingga perhitungan DSR ada 4 cara :
DSR pemerintah terhadap eksport bruto
DSR Indonesia terhadap eksport Bruto
DSR pemerintah terhadap eksport Netto
DSR Indonesia terhadap Eksport Netto
CADANGAN DEVISA
Perubahan jumlah devisa yang dimiliki dapat diketahui dari neraca lalu lintas Moneter. Karena Neraca Lalu Lintas Moneter memuat perubahan cadangan devisa dengan catatan bila tanda (-) berarti cadangan devisa bertambah. Sebaliknya jika bertanda (+) cadangan devisa berkurang.
Menurut BI cadangan devisa terdiri dari :
Posisi Kredit IMF Netto
Utang Jangka Pendek Netto
Piutang Jangka pendek netto.
Ketiga hal ini disebut cadangan devisa resmi. Dilain pihak sebenarnya cadangan devisa ini ada tersimpan di bank-bank devisa dan lembaga keuangan Non Bank, namun sulit diketahui jumlahnya. Oleh karena itu secara teknis cadangan devisa adalah keseluruhan portofolio kekayaan maupun kewajiban Luar Negeri suatu Negara. Cadangan devisa dapat berupa :
Emas, Valuta Asing (convertible currency), dan alat-alat pembayaran Luar Negeri Lainnya. SDR merupakan suatu hak istimewa. Indicator devisa ditentukan dengan rumus sbb :
KMt = Rvt/Mt
Keterangan :
KMt = kemampuan cadangan devisa untuk mendukung import suatu Negara dalam satuan waktu tertentu.
Rvt = Nilai cadangan devisa dalam satuan waktu tertentu
Mt = Nilai Import dalam satuan waktu tertentu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar